Opini

Refleksi 50 Tahun KAHMI

as

Asra Oktaviandi*

Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) melaksanakan malam puncak perayaan Milad 50 tahun berdirinya organisasi alumni HMI di  Hotel Bidakara,  Pancoran Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2016) malam.  Dalam perayaan acara tersebut di hadiri alumni HMI yakni wakil presiden Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan Muhajir Efendi, Ketua BPK Harry  Azhar Aziz, Ketua Komisi Yudisial,  Aidul Fitriciada Azhari,  Ketua KPK RI Agus Raharjo, Mantan Ketua MK  Hamdan Zoelfa dan para alumni HMI, yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Kemudian juga di hadiri oleh kader HMI dan undangannya lainnya yang diperkirakan mencapai 3 ribu  orang.

Sebelum pelaksanaan acara malam puncak perayaan milad ini, telah dilaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari seminar-seminar, donor darah, tadarus nasional, doa KAHMI untuk bangsa dan jalan sehat. Perayaan 50 tahun KAHMI tersebut tidak hanya dilaksanakan di Jakarta tetapi juga dimeriahkan  di daerah-daerah.

Perjalanan Usia 50 Tahun sebuah organisasi adalah waktu yang cukup panjang dalam mewujudkan sebuah cita-cita organisasi. Melihat semangat pendirian organisasi KAHMI ini, melanjutkan misi HMI ditingkat Alumni. Dimana secara garis besar misi HMI dan KAHMI yaitu pengabdian bagi umat dan bangsa. Tentunya ini sangat sejalan dengan tema yang diangkat dalam perayaan milad 50 tahun KAHMI Tersebut, “Sinergi Merawat NKRI”.

Secara kelembagaan KAHMI telah menapaki usia emas, yakni setengah abad sejak berdiri, 17 September 1966. Tentu pengabdian alumni HMI lebih panjang dari usia KAHMI tersebut. Tercatat sejak berdirinya HMI, organisasi ini telah banyak mencetak alumni-alumni hebat. Menarik statement yang disampaikan oleh pak JK, HMI telah melahirkan tiga generasi. Pertama, saat bertemu menanyakan berapa jumlah cucu, Kedua, generasi yang saat bertemu menanyakan berapa anak, dan yang Ketiga saat bertemu menanyakan dimana “Ente bekerja Sekarang” ini artinya HMI telah melahirkan Banyak Alumni. Perjalanan panjang HMI dan Alumninya tidak dapat diragukan lagi pengabdian alumni HMI yang tersebar keseluruh Indonesia Bahkan sampai keluar negeri.

Melihat jalan panjang KAHMI secara kelembagaan, baik seputar program kerja atau kegiatan masih berkutat seputar elit dan pertarungan merebut kekuasaan. Pertanyaan selanjutnya apakah setiap jebolan HMI berkepentingan dengan ranah kekuasaan. Bagaimana alumni HMI yang tidak masuk ranah politik. Tentunya ini perlu menjadi perhatian seruis oleh kahmi pusat maupun daerah, agar setiap alumni yang telah selesai di HMI, bisa memberdayakan diri dalam wadah yang besar ini. Selain itu KAHMI secara kelembagaan belum mampu menyentuh persoalan- persoalan sosial yang ada di akar rumput.

Kedepan kita mengharapkan perjuangan kahmi secara kelembagaan lebih menyentuh persoalan-persoalan yang ada di akar rumput. seperti pemberdayaan terhadap pelaku ekonomi mikro, advokasi terhadap kelompok minoritas, memajukan dunia pendidikan, memperhatikan kehidupan petani dan nelayan. Sebagaimana yang menjadi tujuan dari HMI dah KAHMI mewujudkan Masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Wallahu’alam

*Fungsionaris PB HMI

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top