TUPAC
Oleh: Mummad Bardansyah
Trust, Understanding, propose, Agreement and Commitment (TUPAC). Sering kita mengabaikan konsep management sederhana yang kita sebut dengan TUPAC ini. Ada beberapa yang sudah menerapkannya namun tidak urut sehingga hasil yang di capai tidak maksimal.
Trust adalah perilaku seseorang untuk bersandar (rely on) kepada reliabilitas dan integritas orang lain dalam memenuhi harapannya dimasa yang akandatang (Moorman, dkk dalam Zulganef dan Murni, 2008:176). Dengan kata lain trust adalah rasa percaya akan seseorang atau sebaliknya.
Understanding artinya adalah mengerti. kalau kata sebenarnya adalah understand. menggunakan ing karena itu adalah present continues. Dalam konteks ini bisa kita artikan sebagai rasa saling percaya.
Propose, definisi propose untuk menawarkan atau menyarankan sebuah rencana kepada orang lain tapi sedikit mendesak karena waktu yang terbatas.
Agree berarti mempunyai pendapat yang sama. Sedangkan seperti yang dikutip dari Lexico, disagree is have or express a different opinion. Disagree berarti mempunyai atau mengungkapkan pendapat yang berbeda. Intinya agreeing adalah menyetujui sedangkan disagreeing tidak menyetujui suatu argumen atau pendapat.
Commitment atau komitmen adalah bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat seseorang kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Komitmen dapat dilakukan dengan sukarela atau terpaksa, tergantung situasi masing-masing. Beberapa orang berkomitmen pada sesuatu karena mereka mencintai apa yang mereka lakukan. Dalam konteks tulisan ini komitment terjadi karena rasa percaya, saling pengertian atas propose yang di ajukan.
***
Dalam tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa proses management sederhana ini amat penting dalam peradaban sebuah bangsa.
Banyak bukti yang menggambarkan bahwa kemajuan sebuah negeri dimulai dari kejujuran yang merupakan perwujudan dari rasa percaya orang-orang di negeri tersebut antara satu dengan yang lain, antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya (Trust).
Berdasar dua hal penting di atas maka mereka menentukan wakil-wakil mereka untuk merancang aturan-aturan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan bermasyarakat dan bernegara dan mereka melakukannya dengan baik sehingga menjadi norma di dalam kehidupan mereka . Dan ketika wakil-wakil yang mereka tugaskan tadi selesai melaksanakan tugas-tugas mereka, lantas mereka mengajukannya untuk di setujui oleh orang yang di tugaskan mereview (Propose).
Pengajuan ini lantas disetujui oleh orang-orang yang di tunjuk (Agree). Orang-orang ini adalah orang-orang yang berkompeten, memiliki integritas .
Karena semua post ini ditempati oleh orang-orang yang memiliki integritas tinggi, jujur dan bertanggungjawab, maka semua element dalam negara itu berkomitment untuk melaksanakannya sehingga kemaslahatan yang di cita-citakan bisa terwujud (Commitment).
Apakah sempurna? Tentu saja tidak! Namun setidaknya jikapun ada penyimpangan akan lebih mudah untuk di tangani.
Adakah negara atau penduduk yang bisa kita jadikan contoh? Ada! Saya memilih Finlandia sebagai contohnya.
Finlandia adalah salah satu negara termakmur di dunia, agak mengherankan sebenarnya, negara ini mempunyai iklim terekstrem di dunia karena dekat dengan kutub utara. Negara ini berdasarkan survey CNN adalah negara dengan penduduk yang memiliki pendapatan tertinggi di dunia, sekaligus juga bahwa negara Finlandia adalah merupakan negara terbersih dan tertertib di dunia.
Semula saya berfikir bahwa penduduk Finlandia merupakan orang-orang dengan rata-rata berpendidikan tinggi
Tetapi ternyata saya keliru , survey tersebut mengatakan bahwa Finlandia menjadi negara makmur dan salah satu negara ternyaman untuk di tinggali bukan karena pendidikan mereka yang tinggi, melainkan mereka sangat percaya bahwa kejujuran setiap aparat , anggota parlement, pejabat serta orang-orang di sana adalah kunci mengapa mereka bisa menjadi makmur dan nyaman .
Tidak perlu pendidikan tinggi, mereka fokus pada emotional quotient. Nah jelas sudah, saya fikir sudah jelas mengapa negara kita yang sangat kaya akan sumberdaya alam tidak makmur. Di sini kejujuran sudah sangat jarang di temui, semua di lakukan secara transactional.
Bukankah negara ini adalah negaraa dengan salah satu Umat beragama terbesar dibandingkan dengan yang atheis ? Eits tunggu dulu , bukan agamanya yang salah, akan tetapi sudahkah para penganut agama-agama di negeri ini menjalankan agamanya secara benar-benar kaffah? Baiklah saya tidak akan membahas ini secara lebih luas karena sifatnya sangat sensitif?
***
Saya mengajak saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air untuk merenungkan, sudahkah kita bersikap jujur. Bersikap jujur dalam menjalankan kehudupan kita, mengajak anak-anak kita maupun anak-anak muda bersikap jujur atau jujur mengakui bahwa kita sangat sering melakukan kesalahan.
Atau sudahkah kita jujur bahwa kita sangat sering tidak jujur, melanggar nurani demi kepentingan pribadi ataupun golongan, menumpuk harta tanpa perduli apakah itu halal atau haram. Astaghfirullahal adzim.
Saudaraku jika kita menyayangi generasi berikutnya, seharusnya kita sudah mulai berubah, bukankah kita sudah melihat contoh? Kita mungkin bakal segera mati, tapi tidakkah kita kasihan pada anak-anak cucu kita kelak yang harus menanggung akibat perbuatan orangtuanya yang membiarkan negeri ini tergadai akibat ketidakjujuran kita, negeri ini kupak-kapik oleh perpecahan karena ketidakjujuran ..saling hujat karena ketidakjujuran.
Mari saudara-sudara sebangsa dan setanah air, kita tanamkan sikap jujur agar negeri menjadi lebih baik. [MB, 12/7/2022]
Penulis adalah Quality Assurance Leader Sumatera Bank BTPN Syariah.
