Opini

Paranormal Dalam Diskursus Filsafati

untitled

Ahmad Gazali *

Paranormal dapat dikatakan orang yang punya pandangan jauh ke depan, kasyaf atau burhan. Salah satu yang terkenal Syeh Burhanuddin Ulakan, Padang Pariaman Sumatera Barat. Nama aslinya Si Pono. Burhanudin adalah pangkat sufi orang yang punya pandangan jauh ke depan. Hingga hari ini jejak dan peninggalan masih terpelihara secara baik. Syeh Burhanuddin ahli Surat Al fatihah. Ulama ini mampu menjelaskan secara detail pengertian Al fatihah tujuh dimensi. Sedangkan Syeh Abdurrauf Singkili ahli surat Al baqarah.

Pandangan oelama doeloe bahwa Al Qur’an memiliki tujuh dimensi (tujuh makna lahir dan tujuh makna batin). Perhatikan karya-karya  Imam Alghazali menjelaskan tentang sabar dari tujuh sudut pandang. Dengan penedekatan theosofi-tradisional Adat Alam Minangkabau, orang Minang diwajibkan tahu yang empat; syariat, hakikat, makrifat dan rahasia. Tarekat adalah jalan dari syariat ke hakikat dan seterusnya.

Dalam bahasa adat: Tersurat (tergambar dalam alam), tersirat, tersuruk dan yang disurukkan. Jadi empat dimensi. Dimensi ke- 5 para aulia, dimensi ke- 6 para nabi dan dimensi ke-7 para rasul. Pemuncak para rasul adalah Muhammadarrasulullah. Dalam peristiwa Isra’ dan mikraj sewaktu sampai di luh mahfud/sidratul muntaha yang diperbolehkan masuk adalah Muhammad SAW. Sedangkan malaikat Jibril adalah penghantar dan pemandu Muhammad SAW menemui Allah SWT. Jadi Malaikat Jibril adalah guru yang menghantarkan murid kepada Yang Maha Memiliki Ilmu. Guru yang ada dalam kajian sufi adalah penunjuk rambu-rambu.

Al Qur’an dan Sunnah adalah pedoman hidup/ajaran untuk seluruh umat manusia. Jenjang ketinggiannya tergantung kadar keimanannya. Sejauhmana manusia itu tunduk kepada Sang Khalik sebanyak itu pula ketertundukan makhluk lain kepadanya. Karena manusia dijadikan sebaik-baik kejadian. Untuk belajar sufi tentu ada guru yang nyata yaitu manusia, amalkan apa yang ada maka Allah SWT akan memberitahu apa yang belum diketahui.

Bila manusia itu sungguh-sungguh punya minat dan bakat ditambah intelektualisme, diasah kepekaan, maka atas izinNya akan terbuka jalan (tarekat). Diumpamakan dalam diri kita itu  Min (-), bila dalam proses waktu bertemu plus (+), maka seperti lampu listrik akan menyala. Dalam Adat Alam Minangkabau berjenjang naik, bertangga turun. Kalau terbit dalam kepala tarik ke bawah, beri bingkai etika. Apabila terbit di bawah, bawa naik ke kepala dan beri metodologi.

Bentuk lain berjenjang naik, bertangga turun: mulai dari fakta, konsep, metodologi, seni, filsafat  agama. Kemudian, agama, apa yang mendasari seperti antara lain : Nasrani, Islam, Yahudi, Budha dst. Bertangga turun mulai dari agama, filsafat, seni, metodologi, konsep, fakta. Pusaka orang Minang adalah “kato” atau kata Muhammad SAW kepada Allah SWT atau sebaliknya. Bendera Adat Alam Minangkabau “Sagadang talua itiak dipuncak gunung marapi dibaliak telong nan batali” (Sebesar telur itik dibalik  pelita bertalikan cahaya),bukan benda. lihat Sketsa.

Teori relativitas Einstein, ada factor x. Dalam Islam tidak ada factor x, karena setan itu musuh yang nyata. Belum tentu yang nyata itu kita bisa melihatnya. Tapi ada yang bisa melihat.  Biasanya yang bisa melihat setan itu adalah paranormal.

Paranormal dikatakan orang yang memiliki panca indira ke-6 atau setingkat aulia. Penggodokan atau perkaderan sejak lama. Di Palembang abad ke VI berdiri perguruan tinggi Budha bernama Sakyakirti, muridnya datang dari seluruh dunia. Lalu abad ke VII berdiri perguruan tinggi Islam di Gua Kasah Kayu Aro Kabupaten Kerinci Jambi. Hingga kini di Gua Kasah masih ada bekasnya. Dalam gua ada 7 bilik atau ruang dan ditengahnya meja bundar. Orang didik disini syaratnya sudah duduk tauhidnya kemudian ditempa selama 3 tahun 3 bulan.

Raja Sriwijaya I masuk Islam tahun 713 M dan pada 715 M diserang oleh Cina Tang. Sisa ulama yang ada mendirikan dua kerajaan Islam Kesultanan Indrapura (Kab Pesisir Selatan Sumatera Barat sekarang) dan Alam Surambi Sungai Pagu  (Kab Solok Selatan juga Sumatera Barat). Ini karena sebelumnya abad ke V dan Abad ke VI bangsa Parsi masuk melalui Selat Berhala menetap di sekitar Sarolangon dan Bangko Prov Jambi kemudian Islam lahir di Timur Tengah, maka abad ke-VII berdiri Kerajaan Melayu Islam Jambi.

Islam masuk ke Nusantara bergelombang. Pada abad ke XII Islam masuk ke Samudera Pasai Aceh. Pada Abad ke XVI pemerataan Islam di Minangkabau (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu dan sebagian Sumatera Utara) atau Sumatera Bagian Tengah dulu. Dalam Adat Alam Minangkabau Alam Surambi Sungai Pagu adalah jenjang tangga ke Minangkabau.

Kedudukan paranormal adalah pada dimensi ke-5. Pada masanya para normal ini penentu dalam masyarakat. Dia adalah raja tak bermahkota. Mereka yang dikukuhkan sebagai Datuk, Raja-Raja di Nusantara adalah raja bermahkota (formal). Raja tak bermahkota (pemimpin informal) bisa menjewer telinga raja bermahkkota. Sebab di dunia ini ada sepasang-sepasang, yang tunggal atau esa hanyalah Allah SWT.

Memiliki berbagai kemampuan melebihi orang kebanyakan. Misalnya antara lain seorang guru silat. Kita mau pukul dari belakang bisa tangan kita ditangkap sebelum mengenai sasarannya. Ini artinya memiliki kepekaan yang baik. Paranormal meyakini yang menyehatkan atau menyakitkan makhluk adalah Allah SWT. Kita manusia hanya berdaya upaya untuk ikut menyembuhkan, keputusan akhir pada Allah SWT. Oleh karena itu media yang digunakan cukup air putih untuk diminumkan sebab air suci dan mensucikan. Kalau tidak ada izin Allah SWT, segala sesuatu mustahil terjadi.

 Ada yang mengatakan orang bisa menjelma sebagai harimau atau binatang lain yang buas. Ini jatuhnya kepada bela diri. Orang itu tidak berubah, hanya penglihatan kita berubah jadi harimau.  Kalau sudah kepepet daun kayupun bisa kelihatan seperti duit.  Misalnya kita punya uang Cuma Rp 1.000. Kita kelaparan tak ada tempat minta tolong atau tak ada yang kenal.  Harga seporsi nasi misalnya Rp 15.000. Bayar saja dengan sehelai daun kayu. Bisa kelihatan uang Rp 100.000 misalnya. Kita dapat kembalian Rp 85.000.  Bila kita sudah punya uang Rp 100.000, maka akan kita sedekahkan kepada masjid. Bila tidak disedakahkan maka ilmu yang dimiliki itu hilang seketika. Itu etikanya.

Tidak akan ada penggandaan uang. Yang ada adalah penglihatan kita uang. Apalagi dibikinkan medianya kertas seukuran uang.  Tinggal memindahkan warna uang pada kertas yang seukuran uang yang telah disiapkan.

Ilmu-ilmu semacam ini sudah tidak banyak peminatnya. Masih ada, tapi langka. Karena manusia dibuat dengan sebaik-baik kejadian, maka manusia memiliki kedudukan yang tinggi ketimbang makhluk lain.  Artinya makhluk seperti Jin bisa diperintah.  Karena apa, bila sesuatu itu ada pada nabi, maka bisa dimiliki manusia. Kalau tidak, nabi itu dusta. Ilmu milik Allah SWT. Menuntutnya sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT. Manusia memiliki pengetahuan.

Raja Orang Minang langsung Allah SWT bukan the king berdasarkan Q.S Annas. Allah SWT itu adalah Raja Manusia. Keponakan Be-raja ke Mamak. Mamak Be-raja ke mufakat, mufakat Be-raja ke yang benar, yang benar berdiri dengan sendirinya. Berdiri sendiri adalah Allah SWT. Tidak berlebihan para datuk yang sampai ilmunya mengusulkan Sumatera Barat bersyariat Islam dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) walau hukum positif belum mengaturnya.

Para Ninik Mamak di Minangkabau juga memiliki benda-benda pusaka untuk upacara adat, tapi lebih mementingkan substansi atau apa yang terkandung dalam simbol-simbol tersebut. Di sasaran “silek” atau silat kepada murid diperlihatkan bahwa ada kekuatan yang diluar kemampuan kita seperti antara lain tahan besi, tahan peluru. Hal seperti ini tidak dapat diabadikan, kecuali dalam keadaan darurat.

Kalau tetua ditanya kenapa tidak boleh dipakai harian? Jawabnya: orang tidak perang. Ada juga permainan seperti antara lain “lukah gilo”.  Ke dalam lukah dimasukkan ruh orang atau jin yang bisa dikendalikan, bisa digerakkan sepertinya orang gila. Banyak juga anak-anak muda sekarang datang ke sasaran kita, katanya membawa ratusan atau ribuan jin. Niatnya mau mengertak. Tetua di kampuang menjawab. Kalau anak-anak jin tidak usah kamu bawa kemari. Yang kamu bawa itu raja jin.  Tidak perlu waktu lama, tamu tadi balik kanan. “Silek” Minang  itu: lahir “silek” menjalin persaudaraan, batin “silek” mencari kerindhoan Allah SWT, bukan algojo. Pendekar itu adalah pandai akal.

Penulis tak pernah belajar agama secara akademis, hanya belajar ngaji di surau waktu kecil, bukan pula paranormal, Cuma pernah menjadi pengurus para normal di Sumatera Barat. Pada 2004 kita mendatangkan 100 paranormal dari pulau Jawa 100 orang. Bertempat di lapangan Imam Bonjol Kota Padang  paranormal membacakan do’a kepada 10.000 liter air bersih. Masyarakat kita undang untuk datang dan membawa botol untuk mengambil air yang sudah didoakan bersama.

Yang datang tidak hanya kaum awam, ada juga akademisi dan para dokter. Beberapa rumah sakit di Sumbar ada yang menggunakan paranormal misalnya untuk orang patal tulang, tidak perlu di operasi antara lain Rumah Sakit Tentara Kota Solok. Ada juga paranormal yang menggunakan “selusuh” untuk mengatasi pendarahan pada ibu melahirkan. Kedatangan 100 paranormal dari pulau Jawa itu dipimpin Presiden Paranormal Indonesia Prof. Dr Nurulah Marzuki. Menurut Nurulah Marzuki : dari 4 orang Minang, 3 diantaranya paranormal***

  • Penulis adalah mantan pengurus paranormal Sumatera Barat, kini berdomisili di Bogor.
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top