Opini

Menu Ala Pilkada DKI Jakarta (1).

free-vector-illustration-of-indonesian-national-monument-monas-5709e789d593730c07f1b6ea

As’ad Albatroy Jalius*

Tahukah anda? dalam berkehidupan, makanan menjadi elemen vital. Mempengaruhi keseluruhan bentuk kehidupan. Mulai dari makhluk mikro organisme, sampai puncak rantai makanan, yakni kita manusia. Manusia makan berbagai jenis makanan dengan berbagai bentuk dan unsur.

Unsur yang terkandung dalam makanan berupa nutrisi dan gizi. Dikonsumsi menjadi energi dan regenerasi sel. Pilihan nutrisi dan gizi mewujudkan secara nyata gambaran kualitas kesehatan. Makanan bergizi menjadi faktor daya tahan tubuh dari serangan virus dan bakteri perusak. Memakan makanan yang sehat menjadi sebuah keharusan dalam proses kehidupan berkualitas.

Kehidupan demokrasipun tidak terlepas umpama tubuh manusia. Membutuhkan asupan bergizi tinggi. Berupa kandidat, partai politik, tim pemenangan, visi, misi dan program kerja. Sedangkan pemilihan umum (Pemilu) menjadi sarana mengolah berbagai unsur makanan bagi demokrasi. Pemilu menjadi dapur memasak makanan untuk hidupnya demokrasi.

Untuk menentukan menu favorit. Pemilu mampu menjadi perwujudan logis dari jargon kedaulatan rakyat. Diagungkan menjadi makanan yang menyehatkan akal demokrasi. Pemilu diangap solusi efektif dalam menjaga keberlangsungan dan pergantian kekuasaan di sebuah negara.

Dalam menjaga daya tahan batang tubuh demokrasi Indonesia. Dari semua menu pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) yang saat ini dihidangkan. Pilkada DKI Jakarta menjadi menu istimewa dan paling mengugah selera dibandingkan dengan menu Pilkada lainnya, sehingga Pilkada DKI Jakarta menjadi menu makanan paling mengiurkan untuk segera dinikmati dalam pesta demokrasi Indonesia, oleh siapapun. Termasuk masyarakat diluar DKI Jakarta.

Masyarakat di luar pemegang KTP DKI Jakarta, memeriahkan lewat berbagai bentuk penilaian. Ada melalui media sosial seperti twitter, facebook, instragram, line. Termasuk analisa tertulis cetak maupun digital.

Pada proses memasak menu utama. Terkandung banyak bumbu beraneka ragam. Berasal dari penjuru nusantara, termasuk bahan impor dari luar negeri. Jadi wajarlah jika segala cita rasa tercipta sebagai hidangan pilkada DKI Jakarta saat ini.

Kondisi ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi koki politik kelas atas, terjun langsung dalam meramu masakan ala pilkada DKI Jakarta. Sesuai dengan selera mereka sendiri. Termasuk masyarakat dari yang mencoba menawarkan untuk menjadi pelayan dipesta hajatan pilkada DKI Jakarta.

Lalu apa hubungannya hidangan pilkada DKI Jakarta dengan kesehatan batang tubuh demokrasi Indonesia? Banyak argumen berpendapat bahwa menu pilkada DKI Jakarta akan menjadi tes rasa dan pilihan pada pemilu legislatif dan presiden 2019 yang akan datang. Tak heran banyak politisi yang mencoba keberuntungan dengan meramu secara serius jenis hidangan terbaik. Termasuk menawarkan pilihan nutrisi dan gizi, cara penyajian, pelayanan ke berbagai koki utama hajatan pesta.

*Peneliti Sahabat Institut

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top